Figur Jokowi Bikin Menang Telak di Bali
DENPASAR, Berita Dewata – Hingga Kamis siang (18/4), hasil perhitungan cepat di Bali menunjukkan, pasangan nomor urut 01 Joko Widodo-Ma’ruf Amin masih bertengger di atas angka 90 persen lebih.
Sekretaris PDIP Bali IGN Jaya Negara saat ditemui di Kantor PDIP Bali, Kamis (18/4) mengatakan, total suara Pilpres yang masuk memang belum 100 persen. Hasil sementara Jokowi menang di atas 90 persen. Hal ini karena beberapa kabupaten terutama Kota Denpasar sudah menang mutlak. Target semula di Jokowi menang 85 persen. Namun hasilnya Jokowi menang di atas 90 persen.
“Dari suara yang masuk, Jokowi hampir dipastikan tetap di atas 90 persen. Sebab beberapa kabupaten yang sudah masuk semuanya Jokowi menang mutlak. Di beberapa kabupaten yang belum masuk banyak juga suara Jokowi tetap naik signifikan. Jadi kami pastikan jika perolehan suara Jokowi di Bali tidak bisa kurang dari 90 persen dan bisa meningkat hingga 93 persen,” ujarnya.
Sementara pengamat politik dari Universitas Nasional (Udiknas) Denpasar DR Nyoman Subanda menegaskan, kenaikan suara Jokowi di Bali yang melebih target sangat masuk akal. Kenaikan itu lebih kepada personality Jokowi.
“Begini, kalau dulu orang masih tidak tahu Jokowi itu siapa dan kayak apa. Dulu sama-sama posisi Jokowi dan Prabowo kalau dulu hampir sama sama-sama baru. Kedua, orang masih melihat figur Prabowo itu orang tegas, dengan fenomena masyarakat yang relatif demokratis. Yang ada di otak figure Prabowo dianggap alternatif yang bagus, untuk ke depan,” ujarnya.
Pada tahun 2014 lalu Jokowi waktu itu baru menjadi Gubernur DKI dan belum selesai. Sebetulnya orang masih membandingkan Prabowo dengan Jokowi karena faktor partai juga masih ada masih imbang saat itu. Sementara sekarang khusus untuk masyarakat Bali sudah berbeda.
Bali itu pada dasarnya adalah kalau milih partai-partai yang alirannya nasionalisme bukan agama Islam. Sekarang agak mengkotak Jokowi itu adalah figur yang menggambarkan nasionalisme. Selama ini Jokowi itu sudah cukup bagus di mata masyarakat khususnya di masyarakat Bali walaupun pembangunan yang khusus bagi Bali tidak ada yang benar-benar secara fisik tapi masyarakat Bali sudah melihat yang pertama adalah nasionalisme dan kesederhanaan. Beberapa cerita Jokowi itu positif di mata masyarakat termasuk masyarakat Bali.
“Jadi ada prestasi, ada keberpihakan Jokowi kepada masyarakat yang dibangun Jokowi di masyarakat di mata internasional sampai ke Bali. Sekarang tergantung siapa yang ada di balik Prabowo, munculnya demo itu berpengaruh dan terkonstruksi di masyarakat Bali,” ujarnya.
Ia menyebut bahwa kemenangan mutlak Jokowi di Bali memberikan pengaruhnya bagi masyarakat Bali yang heterogen yang menginginkan kondusifitas antara yang multikultural dengan yang lainnya. Sehingga kalau ada politik identitas itu memuat pekerjaan keagamaan bisa menguatkan identitas keagamaan dan akhirnya juga nanti dianggap akan membawa perubahan kepada NKRI dari segala macam replikasi oleh kubu Prabowo sehingga banyak orang akhirnya memilih Jokowi ketimbangan Prabowo.
“Di mana-mana itu sekarang tampaknya atmosfer untuk keinginanuntuk memperjuangkan figur masing-masing itu lebih tinggi daripada yang Pilpres sebelumnya. Walaupun orang yang sama yang berkompetisi tetapi keinginan untuk sama-sama itu juga menyebabkan pilihan masyarakat berubah. Dan Jokowi akhirnya memenangkan pertarungan itu.